Dua Destinasi Wisata Kalteng Raih ISTA 2019

Hasil membanggakan di raih Provinsi Kalimantan Tengah , dimana dua destinasi wisata unggulannya berhasil meraih  penghargaan Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) 2019 dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia.

Torehan positif yang diraih dua destinasi wisata Kalteng ini terungkap pada penyelenggaraan ISTA ke III tahun 2019 di The Ritz- Carlton Sudirman Central  Business Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta pada 26 September 2019 yang lalu.

Keberhasilan dua destinasi wisata meraih penghargaan ISTA ini tentu menjadi khabar gembira bagi dunia kepariwisataan yang ada di Kalteng. Pasalnya keberhasilan itu menunjukkan potensi wisata alamnya di Bumi Tambun Bungai ini diperhitungkan dan memiliki nilai jual tak kalah dengan kepariwisataan daerah lainnya di Indonesia.

Adapun pada tahun 2019 ini Kemenpar RI memberikan penganugerahan ISTA kepada 17 destinasi wisata di Indonesia. Hebatnya, dari 17 destinasi wisata tersebut, dua diantaranya berasal dari Kalteng, yakni wisata Kereng Bangkirai dan Taman Nasional Sebangau.

Wisata Kereng Bangkirai yang terletak di Kelurahan Kereng Kecamatan Sebangau Kota Palangka Raya ini, lebih menonjolkan pada kawasan danau dengan air berwarna hitam. Karenanya lebih disebut Wisata Air Hitam Kereng Bangkirai.

Wisata Kereng Bangkirai berhasil  meraih penghragaan ISTA 2019 pada kategori ‘Pemanfaatan Ekonomi Untuk Masyarakat Lokal’ dengan meraih Green Silver dari Kemenpar RI.

Sedangkan Taman  Nasional Sebangau atau lebih dikenal sebagai kawasan Sebangau Koran River berhasil meraih penghargaan ISTA  2019 pada kategori ‘Pelestarian Lingkungan’ dengan meraih Green Bronze dari Kemenpar RI.

Keberadaan Taman Nasional Sebangau itu sendiri, pintu gerbangnya adalah kawasan destinasi wisata Kereng Bangkirai, dimana jika pengunjung dari dermaga Kereng Bangkirai jauh masuk ke dalam menyisir danau, maka tidak akan lama sudah memasuki wilayah Taman Nasional Sebangau.

“Penganugerahan ISTA 2019 kepada dua destinasi wisata di Kalteng ini sangat membanggakan. Hasil ini merupakan pengakuan pihak Kemenpar, bahwa dua destinasi wisata kita mampu menerapkan pariwisata berkelanjutan,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng, Guntur Talajan, Senin (30/9/2019) .

Dijelaskan, ISTA ini merupakan ajang tertinggi atau eskalasi pencapaian tingkat nasional, terutama terhadap keberhasilan kepariwisataan suatu daerah yang mampu mengembangkan kepariwisatan. Sebab itulah pada ajang ini banyak jumlah destinasi wisata yang didaftarkan oleh pemerintah suatu daerah.

“Untuk destinasi wisata di Kalteng sendiri, tentu tidak lepas dari dukungan kuat Gubernur Kalteng  H. Sugianto Sabran, yang mendorong agar pegembangan kepariwisataan mampu memberi kontribusi nyata bagi masyarakat menuju Kalteng Berkah,” tutur Guntur.

Harapan Gubernur Kalteng imbuh Guntur, juga sejalan dengan harapan kementerian pariwisata yang berkomitmen sekaligus mendorong penerapan prinsip-prinsip dasar berkelanjutan. Dalam arti kata sinergitas antara pelaku wisata dengan pemerintah daerah menjadi hal yang diharapkan dalam membangun kepariwisataan.

Disatu sisi sebut dia, dukungan walikota Palangka Raya atas destinasi wisata Kereng Bangkirai juga tak kalah pentingnya.

“Upaya mengembangkan destinasi melalui pembangunan sarana dan prasarana pendukung destinasi, sejauh ini terus dilakukan Pemerintah Kota Palangka Raya,’ bebernya.

Karenanya, apa yang telah diraih wisata Kereng Bangkirai dan Taman Nasional Sebangau menjadi tantangan, bagi para pemangku kepentingan serta pihak terkait bersama-sama dengan pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisata yang disertai dengan program inovasi pembangunan wisata secara berkelanjutan.

“ISTA merupakan ajang promosi sekaligus branding destinasi wisata di tingkat nasional maupun internasional. Terutama berdampak pada tingkat kunjungan wisata,” sebut Guntur.

Perlu diketahui, tambah dia, destinasi wisata Kereng Bangkirai selama ini dikenal dengan Air Hitam. Merupakan bagian dari lini unggulan wisata yang ada di Kota Palangka Raya. “Banyak spot yang ditawarkan pada destinasi wisata Kereng Bangkirai,” ujar Guntur.

Jika pengunjung jauh masuk ke dalam terang dia, maka secara tidak langsung sudah memasuki wilayah Taman Nasional Sebangau. Dimana taman nasional ini memiliki luas sekitar 568.700 hektare (ha), yang indah akan keberadaan danau dengan air berwarna hitam yang dikelilingi tanaman rasau yang indah yang biasa hidup di rawa gambut.

“Pengunjung bisa menyewa perahu mesin atau yang biasa disebut kelotok dari dermaga Kereng Bangkirai menuju taman nasional Sebangau,” tuturnya

Sekedar diketahui tambah Guntur pada tahun 2018 yang lalu tepatnya pada gelaran ISTA ke II , Kalteng telah mampu meraih penghargaan ISTA. Yakni Taman Nasional Tanjung Puting Kabupaten Kotawaringin Barat masuk ke dalam 17 destinasi wisata di Indonesia yang mendapat penganugerahan ISTA 2018.

Hebatnya, Taman Nasional Tanjung Puting  ini menjadi satu-satunya destinasi wisata di Pulau Kalimantan yang mendapatkan ISTA 2018.

Kembali lagi pada penganugerahan ISTA 2019 yang digelar beberapa waktu lalu juga merupakan selebrasi pariwisata berkelanjutan di Indonesia yang betujuan untuk mensosialisasikan pemahaman pariwisata berkelanjutan.

“Yang menerima secara langsung penganugerahan ISTA 2019 dari Kemenpar adalah Kepala Balai Taman Nasional Sebangau Andi M Kadhafi, ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kereng Bangkirai Aldius dan didampingi Kepala Disbudpar Kota Palangka Raya Hj. Noorma Hikmah” tutup Guntur. (MC. Isen Mulang.1)

Sumber: https://mediacenter.palangkaraya.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *